Jumat, 20 Juni 2014

TELAGA SENGGRENG


Telaga Senggreng merupakan sebuah telaga buatan peninggalan masyarakat tradisional desa Senggreng pada masa Kolonial Belanda masih berkuasa. Telaga buatan yang asri dan belum tersentuh arus modernisasi pariwisata ini, dulunya dikerjakan dengan bergotong - royong oleh masyarakat secara tradisional. Semangat dan kemauan masyarakat Desa Senggreng di masa itu patut diacungi jempol. Betapa tidak, dalam kondisi politik masih dalam kungkungan penjajahan dan rakyat yang sangat miskin, namun berkat semangat dan kemauan yang besar pada akhirnya mereka mampu membangun tanggul air yang dapat mengairi sawah sampai seluas + 52 Ha.
Tidak ada yang tahu dengan pasti tahun berapa tanggul ini dibangun. Namun menurut perkiraan penulis, dengan mendengarkan cerita dari sesepuh yang masih ada, dipekirakan tanggul ini dibuat pada sekitar tahun 1920-an.

Apabila dilihat lebih lanjut tampak semangat dari nenek moyang Desa Senggreng ini menurun ke anak cucunya, terbukti di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sunaryo  Darlan, masyarakat Desa Senggreng bangkit membangun desa hingga
mencapai puncak Juara Nasional tahun 1999. Dengan sisa masa jabatan yang tinggal seumur Jagung, seakan mesin diesel yang semakin lama semakin  bertenaga, semangat beliau untuk membangun desa demi kesejahteraan rakyatnya seakan tidak pernah kendor. Ia berupaya membangkitkan semangat rakyatnya untuk mengembangkan telaga peninggalan nenek moyang warga Sengreng menjadi kawasan wisata yang dapat memberikan nilai lebih untuk kontribusi masyarakat Desa Senggreng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar