SENGGRENG

SENGGRENG
KANTOR

Jumat, 20 Juni 2014

sejarah nama desa



               Di dalam kawasan hutan belantara yang belum terjamah (alas gung lewang-lewung) tentu belum ada namanya. Untuk menandai suatu kawasan di dalam hutan agar mudah dikenali letaknya, adat kebiasan masyarakat jawa dalam menamakan suatu kawasan diambil dari adanya hal-hal yang dianggap paling menarik perhatian yang ada dilokasi tersebut, misalnya : nama Sumberpucung, untuk sebutan suatu kawasan di sekitar sumber air yang didekatnya ada pohon Pucung yang besar. Nama Semaksewu, untuk menyebut suatu kawasan yang di situ tumbuh ribuan ewon (basa Jawa) pohon Kesemak, dan lain-lain.   Demikian juga yang dialami ki Malangjoyo dan ki Kromodikoro, dalam membuka hutan belantara (babat alas gung lewang-lewung) telah menamakan salah satu kawasan dalam hutan dengan sebutan Waringinrejo, karena di kawasan itu tumbuh sebuah pohon beringin yang besar dan di sekelilingnya banyak ditumbuhi pohon beringin kecil-kecil yang masih muda (enom). 
                 Kawasan itu sekarang kira-kira berada di wilayah RW. .. sehingga pada jaman dahulu kala orang menyebut kawasan senggreng sekarang dengan sebutan Ringinrejo dan ada juga yang menyebut Wringinanom. Suatu ketika di kawasan Ringinrejo (Wringinanom) terjadi angin puyuh sehingga panyak pohon yang tumbang, ada yang dahannya patah, daun-daun lepas beterbangan diterjang angin puyuh sehingga pohon yang tidak roboh hanya tinggal batangnya saja. Ringinrejo yang tadinya teduh dengan tiupan angin yang sepoi-sepoi karena tertahan rindangnya dedaunan, menjadi panas dan tiuapan angin yang cukup kencang karena gundulnya dedaunan.  Setelah terjadinya angin puyuh yang menyebabkan pohon gundul dan menjadikan kencangnya tiupan angin dikawasan itu, terjadilah hal yang aneh, di mana setiap kali ada tiupan angin terdengarlah suara “gembrenggeng” di atas pohon Elo yang tumbuh di sebelah timur pohon beringin yang paling besar. 
         Masyarakat sekitar kawasan itu banyak yang ketakutan dan saling bertanya-tanya : “ Sing Gembrenggeng “ iku suarane opo dulur ? “ Sing nggereng “ iku suarane opo co ? Semua orang menyebut tentang “ Sing Gembrenggeng “, “ Sing nggereng “ Peristiwa itu menjadi pembicaraan orang karena keanehannya, di mana setelah peristiwa terjadinya angin puyuh kok setiap kali ada angin terdengar suara Gembrenggeng ada yang menyebut nggereng seperti macan dan lain-lain. Melihat adanya keanehan dan keresahan warganya, Petinggi Jogoreso ditemani Pamongnya menyelidiki sumber suara. Setelah diteliti ternyata suara aneh itu berasal dari sebuah batu yang bentuknya mirip genthong yang berada di dahan pohon Elo. Sejak saat itu orang menyebut kawasan itu dengan sebutan “wit elo Singgereng” yang lama-kelaman diambil praktis dan singkatnya saja kawasan itu disebut Singgreng, yang lama kelamaan sebutannya berubah menjadi “Senggreng” hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar